Thursday, October 13, 2005

IBNU SINA - Bapa Kedoktoran Dunia

IBNU SINA - Bapa Kedoktoran Dunia


Abu Ali al Husain ibn Abdallah ibn Sina adalah nama lengkap Ibnu
Sina, yang lebih dikenal sebagai "Aviciena" oleh masyarakat barat.
Dia adalah salah seorang tokoh terbesar sepanjang zaman, seorang
genius yang mahir dalam berbagai cabang ilmu. Dia lah pembuat
ensiklopedi terkemuka dan pakar dalam bidang Kedokteran, Filsafat,
Logika, Matematika, Astronomi, musik, dan puisi.

Ibnu Sina dilahirkan pada tahun 980 M / 370 H di Afshinah, sebuah
desa kecil tempat asal ibunya, di dekat Bukhara. Ayahnya, Abdullah,
adalah seorang Gubernur Samanite yang kemudian ditugaskan di
Bukhara. Sejak kecil ia telah memperlihatkan intelegensinya yang
cemerlang dan kemajuan yang luar biasa dalam menerima pendidikan, ia
telah hafal al-Qur'an pada usia 10 tahun.


Nama Ibnu Sina semakin melonjak tatkala ia mampu menyembuhkan
penyakit raja Bukhara, Nooh ibnu Mansoor. Saat itu ia baru berusia
17 tahun. Sebagai penghargaan, sang raja meminta Ibnu Sina menetap
di istana, setidaknya sementara selama sang raja dalam proses
penyembuhan. Namun Ibnu Sina menolaknya dengan halus. Sebagai
imbalan ia hanya meminta izin untuk menggunakan perpustakaan
kerajaan yang kuno dan antik. Tujuannya adalah mencari berbagai
referensi dasar untuk menambah ilmunya agar lebih luas dan
berkembang. Kemampuan ibnu Sina yang cepat menyerap berbagai cabang
ilmu pengetahuan membuatnya menguasai berbagai macam materi
intelektual dari perpustakaan Kerajaan pada usia 21.


Setelah ayahnya wafat, ia meninggalkan Bukhara karena gangguan
politik dan pergi ke kota Gorgan, yang tekenal dengan kebudayaannya
yang tinggi. Dia diundang dengan tulus oleh Raja Khawarizm,
pelindung besar kebudayaan dan pendidikan. Di Gorgan ia membuka
praktek dokter, bergerak dalam bidang pendidikan, dan menulis buku.
Setelah itu, Ibnu Sina melanjutkan lagi perjalannya, antara lain ke
Kota Ravy dan Kota Hamadan.

Sampai kini ilmunya yang ditulis dalam buku "Al Qanun Fi al-Tib"
tetap menjadi dasar bagi perkembangan ilmu kedokteran dan pengobatan
dunia. Karena itu Ibnu Sina menjadi bagian tak terpisahkan dari
perkembangan ilmu kedokteran dunia. Bukunya "Al
Qanun" "diterjemahkan" menjadi "The Cannon" oleh pihak Barat, yang
kemudian menjadi rujukan banyak ilmuwan abad pertengahan. Buku itu
diantaranya berisi eksiklopedia dengan jumlah jutaan item tentang
pengobatan dan obat-obatan. Bahkan diperkenalkan penyembuhan secara
sistematis dan dijadikan rujukan selama tujuh abad kemudian (sampai
abad ke-17).

Ibnu Sina meninggal pada tahun 1073, saat kembali di kota yang
disukainya, Hamadan. Walau ia sudah meninggal, namun berbagai
ilmunya sangat berguna dan digunakan untuk menyembuhkan berbagai
penyakit yang kini diderita umat manusia.

No comments: